Jumat, 19 Desember 2008
PRINCESS HOURS
Film serial ini adalah cerita klasik Cinderella masa kini. Namun jangan khawatir akan jalan ceritanya, sangat asik untuk diikuti. Serial ini diinspirasi dari buku komik atau manga buatan berjudul GOONG. Yang juga menarik dari film ini adalah pemainnya lumayan baru dalam berakting, berhubung chemistery yang kuat antara pemain, sutradara, dan skenario yang baik semua tantangan dalam produksi film serial ini dapat diatasi. Serial ini sangat terkenal di negara dan selalu ditunggu oleh penggemarnya.Princess Hours ini mengisahkan kehidupan seorang gadis SMU dari kalangan rakyat biasa yang harus menikah dengan seorang pangeran karena desakan ekonomi dan janji almarhum sang kakek dengan keluarga kerajaan. Pernikahan ini harus terjadi karena desakan keluarga kerajaan yang harus segera mengisi posisi calon kaisar berikutnya mengingat raja yang sekarang sedang dalam kondisi tidak sehat. Proses adaptasi dengan keluarga kerajaan membuat sang gadis yang telah menjadi calon permaisuri menjadi frustasi.Namun karena sifatnya yang selalu ceria membuat dia bisa diterima oleh pihak kerajaan. Jalinan cinta sang putri dan pangeran juga tidak mudah mengingat hubungan cinta pangeran dengan mantan pacarnya masih berlanjut, ini menjadi pokok masalah dalam film ini. Masalah juga semakin diperumit dengan hadirnya pangeran dari anak mantan kaisar yang telah wafat, yang dihasut oleh ibu kandungnya sendiri atau mantan permaisuri untuk mendapatkan posisi kaisar. Sekedar info, di Korea dikisahkan apabila kaisar/raja mangkat atau meninggal maka seluruh keluarganya harus keluar dari istana, karena yang berhak tinggal hanya raja.Segala kekonyolan yang dilakukan sang putri juga asik untuk diliat, atau bagaimana akhirnya sang pangeran mulai mencintai sang putri dan mulai bisa melupakan mantan pacarnya serta kisah cinta sang pangeran yang terbuang dengan calon permaisuri yang mengakibatkan kisah cinta segitiga. Dan tentunya cerita bagaimana sang pangeran mengatasi segala masalah dalam mempertahankan gelarnya sebagai calon kaisar. Namun, kalo kita sudah tau ending-nya, apapun keputusan yang diambil oeh sang pangeran tidak menjadi soal. Yang penting happy !!Namun yang dapat kita pelajari dari menonton film-film serial adalah budaya, walaupun selalu ingin terlihat kebarat- baratan namun mereka tetap menampilkan budaya (namun tetap ada kekurangan dari segi kostum, menurut saya norak banget apalagi busana kaum prianya, terlalu feminim bahkan kadang cenderung ke waria. Setiap cerita film yang diproduksi selalu mengikut sertakan tradisi mereka, seperti rasa hormat kepada yang lebih tua, makan di kedai pinggir jalan, pemandangan yang indah dan lain sebagainya. Padahal kalau mau ditelusuri bukankah kita bangsa yang kaya akan budaya dibanding bangsa lain. Kenapa kalau bikin cerita selalu sama dan terlalu bersetting America/Eropa?
Langganan:
Postingan (Atom)